Lebah madu merupakan salah satu kekayaan sumber daya alami Indonesia. Selain dapat dimanfaatkan sebagai penghasil madu bagi kepentingan ekonomi masyarakat, keberadaan lebah madu juga penting bagi lingkungan. Peran lebah madu terhadap ekosistem memberikan sumbangan yang sangat besar bagi kelangsungan hidup banyak species tumbuhan mengingat tidak sedikit tumbuhan yang proses penyerbukannya hanya dapat dilakukan oleh lebah. Peran dan manfaat lebah madu yang sangat besar sehingga perlu dilakukan konservasi dan pemanfaatannya perlu ditingkatkan. Salah satu upaya meningkatkan produktivitas koloni lebah madu adalah dengan cara budidaya lebah madu.
Budidaya lebah madu telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, Di Wamena, khususnya distrik Ibele, kegiatan budidaya belum banyak dilakukan, masyarakatnya masih mengandalkan kegiatan perburuan lebah madu yang diambil dari hutan. Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat distrik Ibele terhadap sumberdaya hutan akan mengancam kelestarian kawasan. Taman Nasional (TN) Lorentz telah berupaya membuat program Model Desa Konservasi, dengan harapan masyarakat ikut terlibat dalam pengelolaan kawasan. Selain itu, ini program ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya alam dan Untuk mencegah kerusakan kawasan TN. Lorentz. Salah satu program yang dikembangkan dari model Desa Konservasi ini adalah pengelolaan lebah madu di distrik Ibele.
Inisiatif masyarakat untuk mengelola Lebah Madu mendapat apresiasi dari Balai TN. Lorentz. Masyarakat pembudidaya lebah madu diharapkan mengelola lebah madu dengan baik dan meningkatkan produktifitas hasil lebah madu. Masyarakat petani lebah madu di Distrik Ibele masih banyak membutuhkan pendampingan yang intensif mengingat program pengelolaan lebah madu merupakaan sesuatu yang baru. Permasalahan yang terjadi adalah: Pertama, Penempatan kotak sarang lebah madu harus memperhatikan arah angin dan hujan. Kondisi sisiran yang lembab menyebabkan kerusakan sarang lebah madu dan ditinggalkan lebah madu. Kedua, Keberadaan Hama berupa semut, ngengat, sarang laba-laba dapat merusak sarang lebah madu sehingga diperlukan Perawatan rutin, namun karena kendala teknis seperti kurangnya pengetahuan masyarakat akan adanya hama ini menyebabkan kegiatan perawatan sisiran Lebah Madu sulit dilakukan. Diperlukan pemantauan secara rutin agar kegiatan perawatan dilakukan untuk menghindarkan hama yang merugikan Lebah Madu. Ketiga, Kurangnya tanaman pakan lebah. Tanaman pakan lebah adalah semua jenis tanaman berbunga, yaitu tanaman hutan, tanaman pertanian, tanaman perkebunan, tanaman hortikultura dan tanaman liar. Dimana didalamnya mengandung unsur – unsur nektar (madu),tepung sari (pollen),ekstrafloral dan propolis. Nektar bunga dihisap dengan mulutnya, sedang tepungsari bunga dikumpulkan dan dibawa ke sarang dengan melekatkan pada kakinya.Peningkatan produk hasil budidaya lebah madu harus ditunjang dengan ketersediaan pakan yang ada di wilayah budidaya. Di sekitar tempat budidaya Lebah Madu pada bulan tertentu jarang di temui tumbuhan berbunga, di sekitar tempat budidaya ditemukan tumbuhan yang berbunga pada bulan-bulan tertentu seperti jeruk, alpukat. kekurangan sumber pakan menyebabkan Lebah kesulitan menghasilkan madu. Diperlukan penanaman tumbuhan berbunga untuk menambah sumber pakan untuk meningkatkan produksi madu. Keempat, Beberapa sarang lebah ditinggalkan karena sisiran sarang lebah madu terlambat di Panen, karena terlambat panen maka larva-larva akan mulai muncul sehingga produksi Madunya sedikit hal ini terjadi di dusun Kisumo. Masyarakat belum memahami kapan lebah madu siap di panen. Petugas memberikan pemahaman bahwa madu harus di panen tepat pada waktunya.
Beberapa tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kemandirian diantaranya: Pertama, Kondisi sisiran yang ditinggalkan dapat digunakan lagi oleh lebah lainnya, syaratnya sisiran ini harus disimpan pada kotak yang masih ada lebah. Hal ini akan membantu sisiran yang ditinggalkan terisi kembali. Dan bisa dipindahkan kembali ke kotak lainnya. Kedua, Pada saat kemarau atau musim panas, maka produksi bunga akan menurun sehingga perlu penambahan makanan bagi Lebah Madu. Pemberian madu dilakukan untuk membuat lebah tidak kekurangan makanan, hal ini dilakukan dalam meningkatkan produksi madu dalam setiap kotak lebah. Ketiga, Pembersihan hama dilakukan untuk menghindari sarang lebah dari serangan semut. Selain semut juga ditemukan ngengat. Pembersihan Kotak lebah dari hama harus rutin dilakukan untuk menjaga produktivitas lebah madu Untuk melindungi lebah dari semut, perlu pemberian air pada kaki-kaki kotak lebah madu. Keempat, Salah satu kendala yang dihadapi masyarakat adalah kemampuan melakukan pemanenan madu masyarakat yang masih rendah, sehingga petugas memberikan pemahaman mengenai pentingnya pemanenan yang tepat waktu agar menghasilkan madu yang maksimal. Masyarakat diberikan kesempatan untuk melakukan pemanenan sendiri dan ini akan meningkatkan kemandirian masyarakat untuk memanen hasil budidayanya. (Copyright : Eko Kosasih, S.Hut)